Diposkan pada Uncategorized

TARIHUT TARBIYYAH ISLAMIAH di MAKKAH MASA NABI MUHAMMAD SAW

Pelaksanaan Pendidikan Islam Di Makkah Masa Nabi Muhammad SAW

Pase pendidikan islam di Makkah merupakan pase terberat bagi Nabi Muhammad SAW karena di Makkah Nabi banyak mengalami kendala dan tantangan yan datang dari masyarakat Makkah itu sendiri, hal ini dikarenakan ketidak sukaan orang-orang Makkah terhadap agam Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu sebelum Nabi Muhammad SAW memulai tugasnya sebagai rasul, yaitu melaksanakan pendidikan islam terhadap umatnya , Allah telah mendidik dan mempersiapkanya untuk melaksanakan tugas tersebut secara sempurna , melaui pengalaman serta peran sertanya dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan budayanya.(Dra. Zuhairini, dkk, 1995: 18).

Secara formal di makkah di rumah Aqram nabi mengajarkan pokok-pokok ajaran islam kepada para sahabat; dan disini pula nabi menerima para tamu yang ingin bertanya kepada nabi tantang ajaran islam dan orang –orang yang ingi masuk ajaran islam. Agaknya di rumah ini pulalah terbentuknya jamaah islam pertama di periode Makkah.(DR. Ramayulis, 1995: 86).

Pendidikan islam biladilihat dari segi kehidupan cultural umat manusia tidak lain adalah merupakan salah satu alat pembudayaan (enkulturasi) mayarakat manusia itu sendiri. Sebagai suatu alat pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia, sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial kepada ttik optimal kemampuan utuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kesejahteraan hidup di akherat.(Dra. Hj. Nur Uhbiyati, 1997:14) dari kutipan ini jika kita kaitkan dengan periode pendidikan di Makkah dapat kita analisa bahwa pendidika isalm di Makkah pada masa Nabi Muhammad SAW adalah bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup masyarakat Makkah kearah yang lebih beradab dan lebih baik yang sesuai dengan akidah islam. Ini juga sesuai dengan pengertia pedidika islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy al-syaebani, yang di artikan sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatanya dan kehiduapan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan……” perubahan itu ditandai dengan nilai-nilai islam.(Prof. H.M. Arifin, M.Ed.,1996:14).

Pendidikan islam pada periode Makkah secara konsep dalam pengetahuan islam tergolng dalam pengetahuan yang diwahyukan. Karena secara garis besarnya ada dua macam yaitu pengetahuan yang diwahyukan dan pengetahuan yang di peroleh.(DR. Ahmad Tafsir, 1992: 9) dalm hal ini pendidian periode Makah lebih condong ke dalam pengetahuan yang diwahyuka karena semua yang diajarkan berasal dari firman, sunnah atau hadits nabi.

Sejarah menjelaskan kepada kita bahwa pendidik khususnya pada Rasulullah dan para sahabat bukan merupakan profesi atau pekerjaan untuk menghasilkan uang atau sesuatu yan dibutuhka agi kehidupanya, melainkan mereka mengajar karena pangilan agama, yaitu sebagai upaya mendekatkan dori kepada Allah SWT.(Prif.DR. Suwito, MA dan Fauzan MA, 2005: 3).

Dari kutipan tersebut kita dapat simpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan pendidikan islam di Makkah bukanlah mengharapkan balas jasa melainkan neliau melakukan itu dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menginginkan keridhoan darinya. Selain kesimpulan tesebut kutipan tersebut juga mampu menjawab pertanyaan mengenai: apakah Nabi Muhammad SAW melaksanakan pendidikan mengharap timbale balik?,dan apakah yang diharapkan oleh Nabi Muhammad SAW dari mendidik?,serta apaah Nabi mendapatkan gazi?

Nabi Muhammad SAW mula menerima wahyu dari Allah SWT sebagai petunjuk dan instruksi untuk melaksanakan tugasnya sewaktu berumur 40 tahun, yaitu pada tanggal 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijrah (6 Agustus 610 M). perintah dan petunjuk tersebut pertama-tama tertuju kepada Nabi Muhammad SAW tentang apa yang harus dilakukan , baik terhadap dirinya sendiri maupun umatnya. Petunjuk awal kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau memberikan peringatan kepada umatnya. Kemudian bahan atau materi pendidikan tersebut di turnkan secara berangsur-angsur, setiap kali menerima wahyu segera nabi sampaikan kepada umatnya diiringi penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh bagaimana pelaksanaanya. Disamping itu Nabi Muhammad SAW telah mendidik umatnya secara bertahap, beliau mulai dari keluarga dekatnya.

Bentuk-Bentuk Pendidikan di Makkah Masa Nabi Muhammad SAW

Ada dua bentuk pendidikan yang dilaksanakan oleh Nabi Muhamad SAW di

Makkah:

1). Pendidikan Tauhid

Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan tugas keraulanya berhadapan dengan nilai warisan Nabi  Ibrahim yang telah banyak menyimpang dari yang sebenarnya. Inti warisan tersebut adalah ajaran tauhid, tetapi ajaran tersebut dalam budaya yang dihadapi oleh Nabi Muhammad, telah pudar dalam budaya masyarakat bangsa Arab Jahiliah.(Dra. Zuhairini, dkk, 1995:23). Nabi Muhammad SAW mempeoleh kesadaran dan penghayatan yan mentap tentang ajaran tauhid yan intisarinya adalah sebagaimana trcermin dalam surat Al-Fatihah.

Pelaksanaan atau praktek pendidika tauhid tersebut diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya dengan cara yang sangat bijaksana yaitu dengan menuntun akal pikiran untukmendapatkan dan meniru pengertian tauhid yang di ajarkan, dan sekaligus beliau memberikan teladan dan contoh agaimana pelaksanaan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara kongkrit, kemudia beliau memerintahkan agar umatnya mencontoh praktek pelaksanaan tersebut sesuai dengan apa yang dicontohkanya. Berarti di sini Nabi Muhammad SAW telah mampu menyesuikan diri dengan pola kehidupan masyarakat jahiliah dengan mengajarkan ilmu tauhid secara baik dengan tanpa kekerasan. Hal in sesuai pernyataan yang saya kutip dari salah satu buku Filsafat Pendidikan Islam yang menyatakan “manusia hidup dalam masyarakat, di mana dia harus menyesuikan diri di dalanya.(Dra. Zuhairini, dkk, 1995:125).

2). Pengajaran Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah intisari dan sumber pokokdari ajaran islam yang di smpaiakn oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Tugas Nabi Muhammad SAW disamping

Mengajarkan tauhid juga mengajarkan Al-Qur’an kepada umatnya, agar secara uuh dan sempurna menjadi milik umatnya yang selanjutnya akan menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi kaum muslimin sepanjag zaman.

Ada beberapa faktor yan memungkinkan Nabi Muhammad SAW mengajarkan Al-Qut’an dengan baik dan sempurna. Masyarakat bangsa arab pada masa itu di kenal sebagai masyarakat ang ummi yang pada umumnya tidak dapat membaca dan menulis.(Dra. Zuhairini, dkk, 1995: 28).

Muhammad Yunus dala bukunya Sejarah Pendidikan Islam menyatakan bahwa pembinaan pendidikan islam masa Makkah meliputi:

  • Pendidikan Keagamaan
  • Pendidikan akliah dan ilmiah
  • Pendidikan akhlak dan budi pekerti
  • Pendidikan jasmani (kesehatan)

Penulis:

aku orangnya punya prinsip mau jadi yang terbaik dari yang paling baik.

Tinggalkan komentar